Kamis, 01 Oktober 2009

PERSIAPAN

Persiapan yang baik akan memudahkan dalam perakitan komputer serta menghindari permasalahan yang mungkin timbul.

Hal - hal yang terkait dalam persiapan meliputi :

  1. Penentuan Konfigurasi Komputer

  2. Persiapan Kompunen dan perlengkapan

  3. Pengamanan

  1. Penentuan Konfigurasi Komputer

Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis komponen dan fitur dari komputer serta bagaimana seluruh komponen dapat bekerja sebagai sebuah sistem komputer sesuai keinginan kita.

Penentuan komponen dimulai dari jenis prosessor, motherboard, lalu komponen lainnya. Faktor kesesuaian atau kompatibilitas dari komponen terhadap motherboard harus diperhatikan, karena setiap jenis motherboard mendukung jenis prosessor, modul memori, port dan I/O bus yang berbeda-beda.

  1. Persiapan Komponen dan Perlengkapan
    Komponen komputer beserta perlengkapan untuk perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk memudahkan perakitan. Perlengkapan yang disiapkan terdiri dari:

  • Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan sebagainya

  • Buku manual dan referensi dari komponen

  • Alat bantu berupa obeng pipih dan philips

  • Software sistem operasi, device driver dan program aplikasi.

  • Buku manual diperlukan sebagai rujukan untuk mengatahui diagram posisi dari elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen konfigurasi (jumper dan switch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang dirakit.

  • Diskette atau CD Software diperlukan untuk menginstall Sistem Operasi, device driver dari piranti, dan program aplikasi pada komputer yang selesai dirakit.

  1. Pengamanan
    Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan atau tumpahan cairan.

Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan cara:

    • Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis.

    • Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.


Perakitan Komputer


PERAKITAN

Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:

  1. Penyiapan motherboard

  2. Memasang Prosessor

  3. Memasang heatsink

  4. Memasang Modul Memori

  5. Memasang Motherboard pada Casing

  6. Memasang Power Supply

  7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing

  8. Memasang Drive

  9. Memasang card Adapter

  10. Penyelesaian Akhir

  1. Penyiapan motherboard

Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper tegangan dapat merusak prosessor.



  1. Memasang Prosesor

Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.


Jenis socket

    1. Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan.

    2. Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.

    3. Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat celah antara prosessor dengan socket.

    4. Turunkan kembali tuas pengunci.

Jenis Slot

    • Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard sehingga posisi lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard.

    • Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak.

    • Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga tepat masuk ke lubang slot.

3. Memasang Heatsink

Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink.

Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas.

Bila heatsink dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke konektor fan pada motherboard.

  1. Memasang Memori
    Memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.

Setiap jenis modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi lekukan pada sisi dan bawah pada modul.

Cara memasang untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut :

Jenis SIMM

    • Sesuaikan posisi lekukan pada modul dengan tonjolan pada slot.

    • Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap slot.

    • Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan otomatis mengunci modul.

Jenis DIMM dan RIMM
Cara memasang modul DIMM dan RIMM sama dan hanya ada satu cara sehingga tidak akan terbalik karena ada dua lekukan sebagai panduan. Perbedaanya DIMM dan RIMM pada posisi lekukan

  • Rebahkan kait pengunci pada ujung slot.

  • Sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul dengan tonjolan pada slot. lalu masukkan modul ke slot.

  • Kait pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila modul sudah tepat terpasang.

  1. Memasang Motherboard pada Casing

Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan (standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut:

    • Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang.

    • Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.

    • Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap dudukan logam.

    • Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.

    • Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan kunci dengan sekerup.

  1. Memasang Power Supply
    Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power supply belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut:

  • Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat buah sekerup pengunci.

  • Hubungkan konektor power dari power supply ke motherboard. Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.

  1. Memasang Kabel Motherboard dan Casing

Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing.

    • Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di motherboard.

    • Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary pada motherboard.

    • Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang.

    • Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali.

    • Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada motherboard.

    • Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi konektor yang tepat.



  1. Memasang Drive

Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD adalah sama sebagai berikut:

    • Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing).

    • Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting jumper (sebagai master atau slave) pada drive.

    • Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang sekerup penahan drive.

    • Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor primary dipakai lebih dulu).

    • Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive.

    • Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan perbedaan seting jumper keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya sebagai slave.

    • Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan.

    • Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard.

    • Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive.


  1. Memasang Card Adapter

Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network, modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall sebelum card adapter lainnya.

Cara memasang adapter:

    • Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau rangkaian elektronik.

    • Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot ekspansi di motherboard.Pasang sekerup penahan card ke casing.

    • Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.

  1. Penyelessaian Akhir

    • Pasang penutup casing dengan menggeser.

    • Sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding.

    • Pasang konektor monitor ke port video card.

    • Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada.

    • Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse atau poert serial (tergantung jenis mouse).

    • Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan microphone bila ada ke port yang sesuai.

    • Periksa manual dari card adapter untuk memastikan lokasi port.




Pengujian

Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai berikut :

  1. Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker.

  2. Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.

  3. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi dari program POST. ekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS.

  4. Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot sequence.

  5. Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS.

Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem OPerasi dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS. Masukkan diskette atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian.



Penanganan Masalah


Penanganan Masalah

Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan penanganannya antara lain :

  1. Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan oleh switch atau kabel daya belum terhubung.

  2. Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan card belum pas ke slot.

  3. LED dari hardisk, floppy atau CD menyala terus disebabkan kesalahan pemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum pas terhubung.




Konfigurai BIOS



Setelah proses perakitan komputer selesai dan sebelum kita melakukan instalasi System Operasi, maka terlebih dahulu kita harus melakukan konfigurasi BIOS. BIOS (Basic Input Output System) merupakan langkah awal proses pengandalian komputer.

Saat komputer di hidupkan akan membaca BIOS untuk melakukan POST, Proses Power On SelfTest (POST) adalah proses pemeriksaan komponen-komponen PC pada saat komputer melakukan cold boot (ketika baru dinyalakan atau setelah kita tekan tombol reset), dalam Proses ini yang akan di periksa antara lain integritas memori, kesiapan card-card, dsb.

Pengujian proses POST ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh system berjalan dengan normal dan tidak terjadi kerusakan hardware. Bila pada proses ini ditemukan kesalahan, maka speaker akan langsung mengeluarkan bunyi beep tertentu.

Untuk mengetahui konfigurasi BIOS maka ikutilah langkah-langkah berkut ini :

  1. Jika komputer sudah dirakit maka segera hidupkanlah komputer untuk memulai proses booting mouse, keyboard harus terpasang terlebih dahulu.

  2. Tekan tombol del pada keyboard sebagian besar komputer untuk masuk ke menu BIOS menekan tombol del.

  1. Anda akan masuk BIOS. Motherboard yang digunakan disini adalah AwardBIOS. Jadi langkah-langkah berikut ini disusun berdasarkan AwardBIOS. Pengaturan untuk jenis BIOS lainnya kurang lebih sama saja kok. Nah, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengeset waktu yang akan digunakan oleh sistem komputer. Aturlah melalui menu [Main] [System Time]. Untuk mengubahnya, gunakan tombol [+], [-] dan tombol [Tab] pada keyboard Anda.



  1. Selanjutnya, dengan cara yang sama, ubahlah tanggal pada sistem komputer Anda melalui menu [System Date]



  1. Setelah mengeset waktu dan tanggal dari sistem, Anda juga dapat memasang password BIOS agar orang lain tidak dapat mengubah setelan BIOS yang Anda buat. Caranya, pilih menu [Supervisor Password], lalu tekan tombol [+] pada kibor. Selanjutnya, masukkan password Anda pada boks Enter Password, lalu klik [Enter]. Masukkan kembali password Anda pada boks Confirm Password, kemudian kembali klik [Enter]. Nah, sekarang status opsi Supervisor Password pasti menjadi Enabled.




  1. Bila PC Anda akan dipakai beramai-ramai, Anda juga bisa mengeset user password untuk masing-masing pengguna. Manfaatkan saja menu [User Password]. Cara mengesetnya sama saja kok dengan pengaturan pada supervisor password.


  1. Sekarang bukalah menu [Advanced] dengan menekan tombol [‡] (arah panah ke kanan) pada kibor Anda, lalu pilih [I/O Device Configuration] kemudian [Enter].



  1. Di sini Anda dapat mengatur penggunaan fitur onboard pada motherboard Anda. Misalnya, bila Anda menggunakan kartu suara dan modem yang bukan on-board, ubahlah opsi [Onboard AC97 Audio Controller] dan [Onboard AC97 Modem Controller] menjadi [Disabled] dengan menekan tombol [+] pada kibor Anda. Selanjutnya klik [Esc] untuk kembali ke menu [Advanced].



  1. Sekarang pilih opsi [PCI Configuration] lalu tekan [Enter]. Kemudian agar slot USB Anda berfungsi set opsi [USB Function] menjadi [Enabled]. Jika belum, Anda bisa mengubahnya dengan menekan tombol [+]. Jika sudah, kembali ke menu [Advanced] dengan menekan tombol [Esc].





  1. Selanjutnya Anda dapat mengubah manajemen penggunaan listrik dari komputer melalui menu [Power] dengan menekan tombol [+]. Namun untuk mudahnya, tak usah mengubah hal apa pun dalam pengaturan ini.



  1. Selanjutnya buka menu [Boot]. Nah, untuk memudahkan penginstalan sistem operasi yang akan dilakukan setelah ini, ubahlah pola boot dari PC. Set CD ROM sebagai boot device pertama, kemudian hard disk sebagai boot device ke dua dan floopy boot device ke tiga, dengan menggunakan tombol [+] atau [-]. Gunanya, agar tiap kali booting, komputer mencari adanya sistem operasi di CD-ROM dulu, baru kemudian hard disk, dan floopy.



  1. Masukkan CD instalasi Windows XP ke CD-ROM drive. Setelah itu, pilih menu [Exit] [Exit Saving Changes] untuk keluar dari BIOS dan menyimpan pengaturan yang Anda buat barusan. Selanjutnya komputer akan restart. Dan jika Anda tadi mengaktifkan user password, maka akan muncul bok password. Isi password tersebut agar komputer dapat melanjutkan proses booting.



Sumber :

1. Aji Supriyanto : Merakit, mengupgrade, dan mengatasi masalah PC

2. komputeraktif.com



Instal Bagian I


Langkah-Langkah Instalasi Windows XP Professional

  1. Hidupkan PC kamu dan masukkan CD Instalasi Windows XP ke dalam CD-ROM. Jangan lupa kamu harus mengatur konfigurasi BIOS supaya sistem anda dapat boot melalui CD-ROM, caranya adalah sebagai berikut :

    • Untuk mengganti booting awal ke cd room kamu bisa masuk ke BIOS dengan cara menekan secara terus menerus tombol DEL yang ada di keyboard begitu computer di hidupkan. Otomatis tampilan layar monitor akan menuju BIOS biasanya warna biru, kemudian anda cari sub menu yang memanagement booting (biasanya sub menu advance bios feature-boot sequence / first boot).

    • Jika setelah kita tekan tombol DEL computer tidak mau masuk ke BIOS maka coba tekan tombol F2 atau F12 tergantung dari tipe Motherboardnya, berbeda tipe motherboardnya berbeda pula settingan BIOS nya.

    • Jika Motherboat anda keluaran terbaru untuk mengganti booting awal ke cd room anda cukup menekan tombol F8 atau F10 atau F11 begitu computer dihidupkan.

  2. Setelah proses booting berhasil kemudian maka akan muncul gambar seperti di bawah dan kemudian ada tulisan pres any key to boot from cd, maka anda harus menekan salah satu tombol di keyboard anda (misal tekan enter).


  1. Anda akan berada pada layar window XP setup (tulisan window setup berada dipojok kiri atas), tunggu proses sampai selesai. Pada proses ini windows memasukkan driver-driver untuk peripheral tertentu.

  1. kemudian muncul layar window xp proessional setup (tulisan ini juga berada pada pojok kiri atas). dilayar ini anda akan dihadapkan pada pilihan seperti :

    • To setup window xp press ENTER.

    • To repair winows xp installing using recovery press R

    • To quit setup press F3

Pada pilihan-pilihan tersebut anda pilih pilihan yang teratas yaitu anda tekan ENTER

  1. Selanjutnya anda dihadapkan pada layar window xp licencing agreement, dan anda apabila anda menyetujuinya maka tekan F8.


  1. Apabila komputer anda sebelumnyabelum terinstal windows XP maka anda akan di hadapkan pada tampilan sebagai berikut dan anda harus melakukan partisi hardisk anda terlebih dahulu, maka tekanlah enter.

  1. Setelah itu maka anda akan dibawa ke menu partition, seperti terlihat pada gambar dibawah.

    • Untuk set up window xp maka tekan Enter

    • Untuk membuat partisi baru maka tekan C

    • Untuk membuang / delete partition tekan D

  1. Selanjutnyakita harus membuat partisi hardisk, maka tekan C dan kita akan di hadapkan pada tampilan kita tuliskan besarnya ukuran partisi yang kita inginkan pada “Creat Partition of size” ingat windows xp memerlukan free space minimal 1.5 GB tapi sebaiknya untuk ukuran partisi yang dipakai buat system windows xp minimal 10 GB, selanjutnya setelah kita menuliskan besarnya ukuran partisi maka tekan ENTER. Buatlah partisi hardisk sesuai dengan kebutuhan anda.

  2. Setelah anda membuat partisi pada hardisk anda maka kita tentukan drive yang hendak kita pakai untuk tempat instalasi widows XP, biasanya kita letakkan pada drive C, maka arahkan ke drive C dan tekan ENTER.

  1. Selanjutnya anda akan di hadapkan pada pilihan format partisi hardisk, secara default Windows XP menggunakan format NTFS sebagai format partisinya, tetapi anda bisa mengubahnya ke dalam format FAT apabila anda menghendakinya, selanjutnya kita biarkan secar default dan tekan ENTER.

  1. Setelah kita tekan ENTER maka proses format akan berjalan, tunggulah proses format tersebut sampai selesai.

  2. Apabila proses format telah selesai maka proses selanjutnya adalah proses copying file-file window, tunggulah proses tersebut sampai selesai sampai muncul konfirmasi untuk merestart komputer.

  3. Konfirmasi untuk merestart komputer, anda bisa menunggunya atau anda langsung tekan ENTER.

  4. Setelah restart maka akan muncul layar loading Windows XP Professional, dan akan membawa kita ke proses instalasi




Referensi : Gambar yang di tampilkan di ambil dari situs http:--www.theeldergeek.com/


Instalasi Sistem Operasi


Menginstal Windows XP

Setelah kita selesai dalam tahapan merakit computer maka yang harus kita lakukan selanjutnya adalah menginstall Operating System dan Aplication Software. Untuk operating system kita bisa menggunakan misalnya Windows 98, Windows XP, Windows Vista, Linux dll. Setelah nanti kita menginstall Operating System langkah selanjutnya kita jangan sampai lupa untuk menginstall Driver Motherboard, ataupun driver-driver yang lainnya yang di anggap perlu dan wajib untuk di install seperti Driver VGA, Driver Sound, Driver Modem dll. Apabila Operting System dan Driver-Driver sudah terinstall maka yang selanjutnya kita lakukan adalah menginstall Aplication Software seperti Microsoft Office, Open Office, Acrobat Reader, Winamp, dan software-software aplikasi yang lain sesuai dengan kebutuhan si pemilik computer.


Sekarang kita akan melakukan installasi system operasi, OS yang akan kita install disini yaitu OS windows xp. Langkah-langkah dalam menginstall windows xp yaitu :

  1. Siapkan Cd Instal Windows XP yang bootable (cd windows xp yang bisa booting/bootable).

  2. Ingat Komputer anda harus memiliki CD-ROM.

  3. Backup data/documents apa saja yang menurut anda penting yang ada didalam drive C ke drive lainnya misal ke drive D, apabila sebelumnya computer anda sudah terinstall system operasi dan diletakkan pada drive C. Karena semua data/program yang ada didalam drive C semuanya akan hilang, kecuali anda merepair/memperbaiki maka data/program yang ada di drive C tidak akan hilang.

  4. Siapkan Cd driver yang dibutuhkan oleh computer anda, seperti driver motherboard, sound, dan driver VGA card.

  5. Setelah semuanya siap maka kita langsung aja lanjutkan ke tahap proses Instalasi.



Instal Bagian II


Setelah proses Pra instalasi pada bagian I maka sekarang kita akan masuk ke dalam tahapan selanjutnya yaitu proses instalasi Windows XP dan Finishing Instalation. Untuk lebih memperjelas proses Instal dan Finishin maka kita langsung simak aja langkah-langkah berikut ini:

  1. Setelah proses instal bagian I telah selesai dengan baik, maka kita akan dihadapkan pada tampilan sebagai berikut

Tahapan pertama instalasi windows, kita akan menunggu selama 39 Menit untuk menginstal Windows XP.

  1. Selama proses Instalasi Windows berjalan, maka kita dapat duduk menunggu dan rileks

  1. Pada menit ke 33 kita akan di hasapkan pada Regional and Language Option, maka kta tekan NEXT saja

  1. Setelah kita menekan tombol NEXT maka kita pada tampilan seperti dibawah, isilah Nama dn Organisasi sesuai dengan keinginan anda kemudian tekan NEXT.

  1. Isilah Prodect Key dari Microsoft untuk Windows XP Profesional milik anda, kemudian tekan NEXT.

  1. Kemudian muncul screen Computer Name and Administration Password, maka isilah Coputer Name sesuai dengan keinginan and, untuk administration password boleh ana isi boleh juga tidak ansa isi, kemudian tekan NEXT.

  1. Muncullagi screen Date and Time Setting, sesuaikan hari, tanggal, bulan dan tahun sekarang, secara default biasanya untuk pengaturan Date & Time sudah sesuai dengan waktu kita menginstal, yang perlu kita cermati adalah pada Time Zone kita harus mengubahnya menjadi Bangkok, Hanoi, Jakarta karena kita tinggal di wilayah Indonesia.
    Apabila kita salah melakukan penyetingan pada bagian ini maka kita dapat mengubahnya setelah proses instalasi Windows XP selesai, kita mengubahnya lewat Control Panel Windows XP.
    Setelah semuanya di isi maka tekan NEXT.

  1. Proses Instalasi Windows XP akan dilanjutkan

  1. Selanjutnya akan muncul screen Networking Settings, pilih Typical Settings dan tekan NEXT.


( Pada beberapa komputer ada juga yang screen Networking Setting ini tidak muncul )


akan muncul sceen seperti di atas maka kita langsung saja tekan NEXT






  1. Proses Instalasi Windows XP akan di lanjutkan dan kita dapat menunggunya dengan santai.

  1. Proses Instalasi akan berjalan terus sampai pada menit ke 1 dan komputer akan melakuka restart.





  1. Setelah komputer restart maka instalasi Windows XP sudah selesai dan Windows XP akan melakukan Booting untuk pertama kalinya.



Referensi : Gambar yang di tampilkan di ambil dari situs http:--www.theeldergeek.com/



Konfigurasi BIOS

Instalasi Linux


Pada Kesempatan kali ini kita akan belajar menginstal system operasi open source (Gratis) yaitu Linux. Di sini sebagai contoh kita akan menginstal salah satu distro Linux yang cukup ternama yaitu Linux Ubuntu. Untuk distro linux yang lainnya crnya hampir sama yang terpenting kita mengetahui konsep dasar instalasi linuxnya yaitu manajemen partisi dll.

Berikut adalah langkah-langkah instalasi Linux Ubuntu :

Proses instalasi base system Ubuntu sangat mudah, karena tidak menawarkan banyak pilihan, cukup mengikuti langkah satu-dua-tiga, dan voila! Ubuntu terinstall di PC anda.


Langkah pertama boot ubuntu installer pada PC anda. pilih start or install ubuntu System pada CD akan menggunakan RAM pada PC sebagai media penyimpanan system sementara. System live CD tidak akan berpengaruh pada harddisk PC.Jadi anda dapat mencoba menggunakan Ubuntu sebelum melakukan instalasi pada system Setelah System Live CD berjalan, double-klik icon install pada desktop untuk memulai proses instalasi

Proses instalasi berjalan. Pertama pilih bahasa yang ingin digunakan (default english) Instalasi System

kemudian pilih zona waktu (Indonesia, Jakarta)

Pilih keyboard layout yang digunakan (default english)

Sekarang adalah tahap mempartisi harddisk. Ada 2 pilihan; Guided – Use entire harddisk digunakan menggunakan seluruh harddisk, selurh data yang ada akan dihapus, atau gunakan manual, gunakan partisi harddisk tertentu yang diinginkan.

Selanjutnya anda cukup membuat partisi baru, yaitu / (kira 5GB), /home (secukupnya, untuk file-file document anda) dan partisi swap (500MB cukup kok)

Untuk pemilihan penentuan partisi secara manual, pilih seperti pada tampilan berikut

Setelah pemilihan opsi manual, akan terlihat daftar kondisi harddisk, jika harddisk masih kosong, maka tidak terlihat daftar apapun. Jika harddisk sebelumnya terdapat partisi lain, maka partisi tersebut akan ditampilkan. Untuk memulai mengatur partisi, klik tombol New Partition Tabel.

Dengan mengklik tombol New Partition table, akan muncul jendela peringatan perihal pengaturan seluruh partisi dalam harddisk. Abaikan saja pilihan ini dan pilih continue.

Selanjutnya akan tertampil partisi yang yang masih kosong beserta dengan ukurannya. Klik New Partition untuk memulai membuat partisi baru

Tampilan dasar pada pembuatan partisi baru tertampil sebagai berikut

Selanjutnya buat partisi swap. Swap ini digunakan sebagai virtual memori. Jadi jika seumpama memori utama penuh atau tidak muat, luapannya akan di letakkan di virtual memori/swap. Swap untuk akhir-akhir ini tidak memiliki ketentuan ukuran khusus. Tinggal diperkirakan saja antara pengugnaan dengan RAM yang tersedia. Secara umum swap dapat diberi sebesar 500MB, jika diperkirakan nanti akan banyak menggunakan aplikasi2 besar, dapat dibuat 1GB atau bahkan lebih. Kemudian pada bvagian tipe partisi, pilih pada swap dan tidak perlu disebutkan &--39;mount point&--39;-nya.

Kemudian buat partisi sisanya dan berikan &--39;mount point&--39;-nya adalah /home. Partisi ini akan menyimpan mayoritas data-data yang dibuat oleh pengguna.

Penyusunan partisi yang telah selesai kurang lebih akan tertampil sebagai daftar seperti pada tampilan berikut.

Apabila sistem menemukan sistem operasi Windows pada harddisk, sistem akan menawarkan opsi untuk memindahkan settings pada windows ke sistem Ubuntu. Abaikan saja pilihan ini

Ketik nama user anda (boleh asli boleh samaran), kemudian masukkan nama yang ingin anda gunakan untuk login, dan isikan password. selanjutnya klik forward.

Tampilan selanjutnya adalah jendela informasi setting instalasi. Selanjutnya klik install untuk memulai proses instalasi.

Selanjutnya harddisk akan dipartisi ulang dan system Ubuntu akan di install ke harddisk. Proses ini akan memakan waktu beberapa menit (30-45 menit).

Setelah proses instalasi selesai kita harus melakukan reboot agar sistem dapat digunakan. klik restart now (jgn lupa untuk mengeluarkan cd installer Ubuntu)

Sytem live CD akan mati, pada proses akhirnya, anda akan melihat tulisan berwarnabiru pada bagian layar paling bawah), CD-Rom akan mengeluarkan CD Ubuntu, kemudian tekan enter agar PC melakukan restart.

Sumber : Mandahadi Kusuma, Fathir Hamdi : Pusat Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Gadjah Mada

Linux Ubuntu


Linux Ubuntu aalah salah satu distro Linux yang banyak di ganderungi masyarakat, kita akan memepelajari sedikit sistem yan ada di linux. Perlu diketahui bahwa sistem pengoperasian linux sangat berbeda sekali dengan windows mulai dari partisi sistemnya sampai dengan instalasi softwarenya. Di Linux untuk penginstalan softwarenya lebih sulit dibandingkan dengan instalasi sofware di Windows.

Masukkan username dan password anda yang sudah anda setting ketika menginstal Linux

Ini adalah tampilan dekstop anda, silahkan memulai dan melakukan kustomisasi

apt
apt (Advance Packet Tool) adalah management system untuk paket aplikasi. Apt digunakan untuk mengindex dan mengupdate source instalasi. Selain itu apt juga digunakan untuk memeriksa depedensi, error check, remove, dan auto remove(membuang paket yang tidak digunakan secara otomatis). apt membutuhkan koneksi jaringan untuk mengakses repository di server mirror atau repository paket dari cd atau DVD. Asumsi saat ini adalah semua komputer di UGM terkoneksi dengan jaringan intranet UGM jadi dapat mengakses server repository dari server mirror ugm (http:--repo.ugm.ac.id/) APT pada modus grafis dapat menggunakan synaptic. Ubuntu secara default menyediakan synaptic agar administrator workstation dapat dengan mudah
memanagement aplikasi-aplikasi pada systemnya.

Synaptic
Synaptic digunakan untuk update, menginstall dan upgrade paket pada system melalui server repo yang telah disediakan (repo.ugm.ac.id). Karena menggunakan server lokal maka proses instalasi akan cepat. Letak menu administrator ada di main menu > System > administration (Default Tombol Kanan Atas)

Selanjutnya kita akan banyak menggunakan menu yang ada disini untuk melakukan administrasi system ubuntu dengan modus grafis (cukup klak-klik saja)


Memulai synaptic dengan system > administration > synaptic

Selanjutnya user akan diminta memasukkan password root/sudo (password user ketika pertama kali instalasi)


Di lingkungan UGM sudah ada server mirror untuk mendownload paket-paket lengkap dari ubuntu dan debian dengan total paket ~40GB. Agar synaptic dapat mengakses server tersebut, maka harus menambahkan server ugm pada list melalui menu setting di synaptic.
Yaitu settings > repositories

Selanjutnya pilih tab third party software untuk menaruh server mirror ugm pada list server klik tombol add atau edit untuk memasukkan atau mengedit list yang sudah ada

Isikan &--39;deb http:--repo.ugm.ac.id/repo/ubuntu/ feisty main&--39; (tanpa tanda petik). Selanjutnya klik tombol add source.

Sedangkan untuk edit kotak dialog yang akan muncul seperti dibawah

Kemudian isikan seperti pada gambar diatas. kemudian klik OK. Pada software sources berikan tanda check untuk menggunakan link server tersebut. Setelah melakukan perubahan akan muncul kotak dialog peringatan bahwa setting telah diubah, jadi kita harus me-reload synaptic agar dapat update

Klik tombol reload di bagian kanan atas agar dapat melakukan update list paket.

Sumber : Mandahadi Kusuma, Fathir Hamdi : Pusat Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Gadjah Mada



Partisi Linux


Sekilas Tentang Partisi

Dalam setiap installasi sistem operasi Linux, penentuan partisi seringkali membuat bingung. Selain karena kurang mengerti peruntukanya, memahami konsep partisipun masih sangat mengambang

Partisi ibarat penyekat


Ambillah asumsi, analogi, ataupun anggapan, bahwa harddisk yang anda gunakan adalah sebuah gedung ataupun ruko. Gedung yang anda miliki memiliki berbagai macam luasnya ada yang 40m2, 60m2, 80m2, 120m2 bahkan kini ada yang mencapai 300m2. Selanjutnya, apa yang anda bayangkan dengan gedung yang berukuran 80m2 tersebut? Tentunya jika ingin digunakan tempat usaha atau kantor, akan kesulitan jika satu ruangan 80m2 digunakan tanpa penyekat, kecuali memang anda berencana menyewakan sebauh aula. Agar mudah dalam mengatur ruangan, maka gedung seluas 80m2 perlu dibagi-bagi dengan penyekat. Nah, penyekat inilah yang akan membagi gedung seluas 80m2 menjadi tempat kerja yang efektif.


Pertanyaan selanjutnya, jika ingin dibagi, berapa luasan ruang tiap-tiap sekatan? Nah. jawaban dari pertanyaan ini sangat tergantung dengan penggunaan ruangan tersebut. Ruangan yang menyimpan barang-barang besar seperti kulkas, mesin fotocopy, printer outdor, bahkan mobil tentunya membutuhkan ruang yang besar. Juga berlaku sebaliknya, untuk ruangan yang menyimpan barang-barang kecil, seperti sapu, pengki, dan semacamnya tidak perlu ruangan yang besar.


Terus, bagaimana jika anda tidak yakin dengan isi ruangan anda?


Cara yang paling sederhana yaitu ruangan hanya dipisahkan tiga macam, ruangan direktur, ruangan penyimpanan, dan ruangan kerja. Ruangan direktur ini adalah letaknya sistem anda utama dipasang, ruangan direkur yang ideal tidak perlu terlalu luas, cukup untuk dapat digunakan bekerja saja. Karena begitu tempat usaha anda sudah berjalan, tentunya ruangan direktur akan menjadi ruangan yang paling repot untuk diubah.

Filesystem ibarat susunan ruangan


Setelah gedung seluas 80m2 disekat-sekat, tentunya agar bisa digunakan kerja, anda perlu menata hasil penyekatan tersebut. Tentunya penataan ruangan untuk staf dan untuk direktur bisa dibuat sama dan bisa berbeda, tergantung selera. Kenapa kita perlu menata ruangan hasil sekatan? tentunya penataan ini untuk menentukan dimana letak meja dan kursi, dimana kita duduk dan menghadap kemana, tidak lain tidak bukan, tujuan penataan ini untuk kelancaran kerja. Penataan yang baik dan sesuai denan pola kerja yang digunakan akan menghasilkan kerja yang optimal.

Didalam ilmu komputer, filesystem, atau susunan sebuah partisi, dikenal banyak sekali. Misalkan filesystem FAT16, FAT32, dan NTFS yang identik untuk bekerja di lingkungan windows. Atau filesystem EXT2, EXT3, ReiserFS yang umum digunakan untuk bekerja di lingkungan Linux. Perbedaan masing-masing jenis filesystem tidak akan dibahas disini karena penjelasan yang diberikan akan terlalu teknis. Pembacaan antar filesystem tergantung pada sistem operasinya. Ibaratnya, seorang direktur dia mampu bekerja dengan susunan apa saja, apabila si direktur hanya menerima satu macam susunan tempat kerja, maka apabila ada staf yang dengan beraninya mengubah susunan tempat kerjanya akan ditegur karena akan menghambat kerja rekan-rekannya yang lain.

SWAP serupa dengan RAM cadangan

Dalam proses installasi Linux partisi yang umum digunakan adalah EXT3 dan satu macam partisi SWAP. Partisi dengan filesystem SWAP ini bekerja sebagai cadangan apabila RAM yang digunakan penuh. Apabila seorang direktur adalah processor, maka RAM-nya adalah meja kerjanya, dan ruangan kerjanya adalah inti dari sistem operasi. Pada saat si direktur bekerja, maka meja kerjanya akan ditumpuk berkas-berkas kerja yang harus dikerjakan. Semakin banyak tugas yang harus diselesaikan si direktur, maka tumpukan berkas di meja pun akan semakin membengkak. Jika tumpukan berkas itu terus dibiarkan menumpuk, maka si direktur tidak dapat bekerja. Tempatnya untuk bekerja habis, padahal tumpukan berkas semakin menggunung. Hal ini menyebabkan si direktur menjadi stress, bingung, lalu pingsan dan perlu direstart.

Untuk mencegah si direktur menjadi stress, bingung lalu pingsan, maka perlu disediakan ruangan tersendiri yang akan menampung berkas-berkas yang sedang dikerjakan oleh direktur. Ruangan ini adalah SWAP. Dikala meja kerja direktur sudah dirasa cukup penuh, dan berkas kerjaan terus berdatangan, maka berkas tersebut akan diletakkan di ruangan SWAP. Dengan cara ini, maka kelegaan meja kerja direktur dapat terjaga, dan si direktur dapat terus bekerja dengan ceria, sentosa dan bersahaja.

Awas, untuk menentukan ruangan SWAP ini juga perlu diperhatikan. Ruangan SWAP memang tidak memerlukan ruangan yang luas, tapi juga jangan terlalu sempit. Jika limpahan berkas di meja direktur ternyata memenuhi ruangan SWAP sehingga ruangan SWAP tidak mampu menampung berkas kerjaan lagi, maka kondisi direktur pun akan kembali ke semula, si direktur akan stress, bingung, lalu pingsan dan perlu direstart.

Dengan melihat spesifikasi komputer akhir-akhir ini, partisi swap cukup berukuran antara 500 MB hingga 1500 MB. Jika anda cukup yakin dengan apa yang akan anda kerjakan sehari-hari, anda dapat mengubah sendiri ukuran swap yang digunakan.

Mount Point ibarat penempatan


Setelah partisi dibuat, filesystem ditentukan, maka selanjutnya perlu diberikan mount point-nya.

Dalam sebuah tempat usaha yang sederhana, tentunya juga memiliki struktur organisasi sederhana. Masing-masing bagian agar dapat berkerja perlu diberikan jatah untuk menempati ruangan yang disediakan. Mengikrarkan penempatan ini sangatlah penting, kalau perlu dibuatkan SK-nya. Karena jika tidak di ikrarkan, maka ruangan yang sebelumnya repot-repot disekat, lalu repot-repot ditata posisi meja dan kursinya, tidak bakal ada yang menempati.

Staf tidak akan berani iseng-iseng menempati ruangan sekatan yang tidak di jatahkan untuk dirinya. Setelah si direktur memnentukan atau mengubah mount point, maka staf baru boleh berpindah antar ruangan sekatan.


Secara umum, mount point hanya perlu diisikan root system (tanda slash &--39;/&--39;), kemudian home (tanda /home) dan SWAP.


Untuk perangkat yang datang kemudian, maka secara umum akan diberikan mount point didalam directory /media.


Drive C:-nya mana?


Didalam sistem operasi linux tidak mengenal permodelan drive. Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya, partisi yang dibuat akan langsung di berikan penugasan untuk diisi oleh directory apa saja. Dengan model penugasan ini, maka system akan lebih mudah mengenal tempat kerjanya.


Untuk cd-rom, usb disk, harddisk external, seperti yang dijelaskan sebelumnya, anda dapat menemukan perangkat penyimpanan anda di directory /media.

Jika perangkat penyimpanan seperti cd-rom, usb disk, harddisk external, ibarat sebagai tamu, maka directory /media adalah ruang tamunya. Tamu-tamu yang berurusan dengan tuan rumah akan diterima di ruang tamu. Oleh karena itu, anda jangan sampai lupa, dimana letak ruang tamu anda.

Lain ceritanya apabila tamu itu memang sudah dikenal baik oleh si empunya rumah. Maka tuan rumah sah-sah saja untuk menerima tamu tersebut didalam, di ruang keluarga, ruang makan, bahkan ruang tidur. Untuk pengaturan mount point, dapat diatur di file /etc/fstab. Penggunaan file ini tidak dibahas dahulu disini.

Moral dari cerita


Anda bisa menganggap harddisk anda sebagai gudang yang dengan bebas anda tata bagaimana susunan didalamnya.
Dalam penentuan partisi saat installasi, hanya tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu ukuran partisi, filesystem yang digunakan, dan mount point-nya.
Mudah bukan? :)

Sumber : Mandahadi Kusuma, Fathir Hamdi : Pusat Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Gadjah Mada